TOKOMUSLIM09 ONLINE

TOKOMUSLIM09 ONLINE
DARI MUSLIM OLEH MUSLIM UNTUK MUSLIM

INGIN MEMILIKI WEBSITE SENDIRI KLIK DI BAWAH

Hosting Indonesia

4 Desember 2009

SEPUTARBEKAM

Ath-Thibbun Nabawi; Pengobatan Ala Nabi dengan Hijjamah (Bekam)Oleh: ABU MAULAYA

Pengobatan bekam merupakan metode pengobatan klasik yang di kenal luas di kalangan banyak bangsa. Prasasti Burdi, yang di dalamnya orang-orang Mesir kuno telah menulis metode pengobatan bekam ini, merupakan dokumen sejarah paling tua mengenai tema ini. Orang-orang Yunani kuno juga telah menyebut-nyebut tentang metode pengobatan ini. Metode pengobatan ini juga sudah populer digunakan oleh bangsa Arab di zaman jahiliyyah dan Rosulullah mengakui metode pengobatan ini serta mempraktikan dan menganjurkan penggunaannya.
Metode bekam sudah tersebar luas di banyak negeri, baik di timur maupun barat. Metode ini sudah populer di Cina, India, Eropa, dan Amerika sejak beberapa abad lalu. Metode pengobatan ini memiliki kedudukan sendiri dalam berbagai jurnal dan referensi ilmiah hingga pertengahan abad kesembilan belas masehi. Metode bekam dikenalkan ke Eropa melalui negeri-negeri Andalusia pada saat para dokter muslim serta karya tulis mereka menjadi referensi pertama dalam ilmu-ilmu kedokteran.

1. latar Belakang Hijjamah (Bekam) Sebagai Pengobatan Ala Nabi
Berita tentang penggunaan bekam pertama kali oleh manusia diketahui dilakukan oleh kaum Nabi Luth. Mereka dulu apabila ada orang asing berjalan dihadapan mereka, mereka melempari kepala orang itu dengan batu, sehingga mengalirlah darah dari kepalanya, lantas mereka mendatangi orang itu dan meminta bayaran kepadanya sebagai upah atas ”darah kotor” yang telah mereka keluarkan itu. Sekalipun ini menunjukkan perangai buruk dan kebiasaan mereka memakan harta orang lain melalui cara yang batil, akan tetapi kisah ini mengisyaratkan sudah lamanya penggunaan bekam sebagai metode pengobatan, sejak zaman itu hingga zaman Rosulullah saw bahkan sampai sekarang.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Anas Radhiyallahuanhu, bahwa Nabi Shallallahu‘alaihi Wa Salam pernah berbekam tiga kali pada akhdain dan bahu. Sanadnya shohih menurut syarah Bukhori. Ini menegaskan bahwa Nabi Shallallahu‘alaihi Wa Salam melakukan bekam di sejumlah titik, yang paling masyur dan paling rutin adalah pada akhdain dan tengkuk. Dalam sunan Ibnu Majah disebutkan, Jibril turun kepada Nabi Sallallahu ‘Alaihiwassalam dengan perintah berbekam pada akhdain dan tengkuk.
Diriwayatkan pula bahwa beliau pernah berbekam pada bagian kepala beliau yang mulia. Sebagaimana telah dikemukakan dalam hadits Ibnu Rofi, dari neneknya Salma, pelayan Rosulullah bahwa tidak ada seorangpun yang mengeluhkan sakit kepala kepada Rosulullah, kecuali beliau pasti bersabda, “Berbekamlah!”
Dalam riwayat Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud dan riwayat Baihaqi; “Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok Malaikat pun pada malam ketika aku diisro’kan, kecuali mereka berkata, “Wahai Muhammad, perintahlah umatmu agar berbekam!” dari Ibnu Abbas, “tidaklah Aku berlalu di hadapan sekelompok malaikat pun pada malam ketika aku diisro’kan, kecuali masing-masing dari mereka pasti mengatakan kepadaku, Muhammad hendaklah kamu berbekam!”
Dari Ibnu Abbas, “Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yakni minum madu, sayatan alat bekam, dan kay dengan api”. Sesunguhnya aku melarang umatku dari kay. (Shohihu L-Bukhori, Ath-Thibb, Juz I, hal. 5680). Dari Jabir bin Abdillah ia berkata, Saya pernah mendengar Nabi bersabda, “Jika ada yang terbaik pada obat-obatan kalian, maka itu terdapat pada sayatan alat bekam, minuman madu atau sundutan api yang tepat pada penyakit. Tetapi aku tidak suka berobat dengan “kay”.
Dari hadist tersebut terdapat beberapa kesimpulan;
1.Bahwa pengobatan bekam bukan anjuran yang berdasarkan hawa nafsu dari rosulullah, namun ini merupakan petunjuk Allah melalui Malaikat.
2.Nabi mengakhirkan penyebutan kay dan melarang umatnya dari cara pengobatan ini, karena pengobatan ini mengandung unsur mudharat atau sisi negatif yang berbahaya.
3.Nabi Sallallahu ‘Alaihiwassalam mendahulukan madu ketika membicarakan keseluruhan faktor penyebab kesembuhan.
4.Nabi mendahulukan bekam daripada madu dan kay, ketika membicarakan hal terbaik, yakni obat terbaik. Sebagaimana dalam hadist, “Sebaik-baik cara pengobatan kalian adalah bekam.”

2. Pengertian Bekam
Di Indonesia bekam sudah sering dipakai untuk pengobatan dengan beberapa nama seperti canduk, canthuk, kop, cupping, mambakan dan lain lain. Bekam merupakan terjemahan dari Hijamah secara bahasa berarti, ‘menghisap’. Sedangkan hajjam artinya ‘orang yang menghisap alat bekam’. Kemudian Mihjam atau mihjamah artinya, ‘alat bekam’, bisa alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah, maupun untuk menyayat atau menoreh kulit dalam proses pembekaman, sehingga hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung atau gelas, serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan sayatan atau torehan tipis yang ditampung di dalam gelas.

3.Beberapa Jenis Bekam
Dalam praktiknya bekam terbagi menjadi dua jenis, bekam basah/ damawiyyah (dengan mengeluarkan darah) dan bekam kering/jaffah (hanya mengeluarkan angin). Pada masa Rasulullah yang dipraktikan hanyalah bekam basah (damawiyyah), tentunya dengan mengeluarkan darah. Seperti yang beliau sampaikan yakni syurthotu mihjam (sayatan/torehan tipis alat bekam) sebagaimana disebutkan dalam hadist. Umumnya panjang torehan atau sayatan maksimal 0,5mm dan kedalaman tidak lebih dari 0,3mm dari permukaan kulit sehingga penderita atau pasien tidak akan merasakan sakit atau pedih, begitu juga bekas torehan akan lekas hilang. InsyaAllah tidak akan ada efek samping, jika sesuai dengan kaidah yang benar dan proses sterilisasi yang baik.
4.Waktu-waktu Berbekam
1.Siklus Jam; Rentang waktu kurang lebih 1 jam sesudah atau sebelum makan. Lebih baik jangan makan pagi jika bekam masih di bawah jam 10.00, tapi boleh minum dan menyantap makanan ringan. Jika lambung masih terisi makanan, maka ada potensi muntah pada saat hijamah berlangsung.
2.Siklus Hari; Setelah siang, minimal setelah matahari meninggi, jangan terlalu pagi. Jika terlalu pagi, badan relatif dingin karena pengaruh udara malam dan pagi.
3.Siklus Mingguan; Senin, Selasa dan Kamis. Selain itu kurang afdhol.
4.Siklus Bulanan; setiap tanggal 17, 19 dan 21 dari bulan-bulan Qomariah.
Dalilnya, dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, dia berkata, Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Waktu yang paling baik bagi kalian untuk melakukan hijjamah“ ialah pada tanggal tujuh belas, sembilan belas dan dua puluh satu (dari bulan Qomariah).
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, dia berkata, ”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Hijamah sebelum makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hapalan. Siapa yang hendak melakukan pengobatan dengan hijamah, hendaknya dia melakukannya pada hari kamis atas nama Allah. Hindari hijamah pada hari Jum’at, hari Sabtu dan hari Ahad. Lakukan hijamah pada hari senin dan selasa. Hindari hijamah pada hari rabu, karena itu merupakan hari Ayyub ditimpa bala’. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul melainkan pada hari Rabu atau pada malam Rabu.

5.Penyakit-penyakit yang Dapat Disembuhkan dengan Hijamah
InsyaAllah semua penyakit dapat disembuhkan dengan hijamah karena seperti yang dinyatakan Nabi Muhammad Shalallallahu’alaihi Wasallam bahwa ”hijamah merupakan cara pengobatan atau penyembuhan yang paling ideal”. Adapun rincian penyakit yang dapat disembuhkan dengan hijamah berdasarkan penelitian Ilmiah dan praktik langsung yaitu :
1.Sakit kepala, pusing–pusing, migren dan vertigo
2.Encok (sciatica), reumatik, pegal-pegal dan asam urat
3.Sakit gigi, telinga, mata, dan hidung
4.Varices, wasir, sembelit
5.Gangguan pada saluran kantung kemih
6.Masalah kewanitaan
7.Tumor, kanker
8.Asma, sesak nafas (paru- paru)
9.Liver, limpa dan ginjal
10.Parkinson
11.Hipertensi, kolesterol, diabetes dan stroke
12.Dll

Pengobatan Bekam; Menurut Tinjauan Pengobatan Tradisional,
Kedokteran Modern dan Penelitian Ilmiah

1.Bekam Menurut Tinjauan Pengobatan Tradisional China
Untuk memahami pengobatan dengan bekam ini, maka secara sederhana dapat dipelajari dengan pendekatan ilmu kedokteran tradisional (traditional medicine) maupun kedokteran modern, sehingga mukjizat medis seperti ini dapat mudah difahami, diterima dan dibuktikan.
Menurut kedokteran tradisonal China (akupuntur), bahwa di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaring-jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl. Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian tubuh sebelah atas dengan sebelah bawah, antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan, antara organ organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga, dan lainnya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada matanya, namun dapat dibekam di daerah kepala atau sekitar tengkuknya. Jika seseorang yang mengalami gangguan pada saluran pencernaannya dapat terlihat gambaran penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaanya dapat di bekam pada titik poin pencernaan maupun lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaanya.

2.Bekam Menurut Tinjauan Kedokteran Modern
Dunia kedokteran modern tampaknya tertarik dengan fenomena pengobatan ini. Merekapun melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran pengobatan bekam. “Poin istimewa” di atas setelah dilakukan penelitian ternyata merupakan ‘motor poin’ pada perlekatan neuromuskular (neuromuscular attachements) yang mengandung banyak mitokondoria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi mioglobin, sebagian besar sel-nya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mask, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf serta ujung saraf akhir, dibanding dengan daerah yang bukan “poin istimewa”.
Mereka membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu poin, maka di kulit (cutis), jaringan bawah kulit (sub cutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan lain-lainnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang di bekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasolilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Sedangkan golongan histamin yang ditimbulkannya mempunyai manfaat dalam proses reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell, yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh. Sistem imun ini terjadi melalui pembentukan interleukin dari cell karena faktor neural, peningkatan jumlah sel T karena peningkatan set-enkephalin, enkephalin dan endorphin yang merupakan mediator antara susunan saraf pusat dan sistem imun, substansi P yang mempunyai fungsi parasimpatis dan sistem imun, serta peranan kelenjar pituitary dan hypothalamus anterior yang memproduksi CRF.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.
Pada sistem endoktrin terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui hypothalamus dan pituitari sehingga menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, ADM. Sedangkan melalui system perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan hormon-hormon insulin, thyroxin, adrenalin, corticotropin, estrogen, progesteron, testosteron. Hormon-hormon inilah yang bekerja di tempat jauh dari yang di bekam.
Dengan demikian maka yang sebaiknya dipelajari bagi praktisi bekam adalah dasar-dasar anatomi dan fisiologi (susunan dan fungsi) tubuh manusia, baik melalui pendekatan kedokteran tradisional (seperti; akupuntur, akupresur, totok darah, moksibasi dan refleksi) maupun kedokteran modern. Dengan memahami dasar dasar ilmu tersebut tentu akan mudah dalam memahami mekanisme pengobatan bekam.

3.Kajian Tentang Komposisi Darah
Darah merupakan cairan kehidupan, tanpanya kita akan binasa dan mati. Apabila darah tercampur dengan polusi dan endapan, atau prosentase zat yang larut di dalamnya terganggu, seperti hormon, lemak, garam, dan zat-zat kimiawi lainnya, maka tubuh akan mengalami berbagai bentuk gangguan kesehatan.
Darahpun mempunyai berbagai fungsi di dalam tubuh manusia. Darah merupakan alat transfor mempertahankan lingkungan dalam tubuh agar terjadi Konstan (Hemcostastis) dan berperan penting pada pertahanan tubuh terhadap benda-benda asing.
Darah terbentuk dari sejumlah unsur dasar. Pertama, sel-sel darah merah. Ia mengandung materi berwarna yang disebut hemoglobin. Materi inilah yang menjaga agar darah tetap berwarna merah khas. Materi ini dapat dengan mudah bersatu dengan oksigen saat darah mengalir di paru-paru, kemudian mendistribusikannya ke seluruh sel tubuh saat darah melalui organ-organ tubuhnya. Jumlah sel darah merah sekitar lima juta sel dalam setiap 1 mikron liter/ul darah. Usia sel darah merah mampu bertahan hingga sekitar seratus dua puluh hari, kemudian setelah itu dihancurkan di dalam liver dan limpa, dan diganti dengan sel-sel baru sumsum tulang merah.
Kedua, sel-sel darah putih. Unsur ini pada dasarnya menjalankan fungsi menjaga tubuh dari serangan kuman dan mikrobakteri. Jumlahnya bisa mencapai 4,5 ribu hingga 9 ribu sel dalam setiap satu mikron liter/ul darah. Sel-sel darah putih diproduksi di dalam sumsum tulang, limpa dan kelenjar limpa. Umurnya diperkirakan mencapai sekitar lima belas hari.
Ketiga, lempengan darah, yaitu zat yang berbentuk lempengan kecil. Jumlah sekitar seperempat juta lempengan 1 mikron liter/ul darah. Ia juga diproduksi di dalam sumsum tulang.
Lempengan darah memiliki fungsi yang besar. Ia mengkonsentrasi untuk menutup luka apapun pada pembuluh darah. Dengan demikian, tubuh terjaga dari bahaya pendarahan. Maksudnya, dengan tidak adanya lempengan-lempengan darah ini, tubuh akan mengalami pendarahan sehingga seseorang mati akibat tidak terbentuknya pembekuan darah.
Keempat, cairan plasma, yaitu getah bening dan tak berwarna yang mengandung zat-zat gula, albumin, lemak, garam, dan lain-lain, yang berfungsi mendistribusikan darah kepada jaringan tubuh untuk mrmberinya nutrisi, kemudian mengangkut dari jaringan ini, semua pembuangan akibat proses pembakaran menuju organ-organ khusus dengan mengeluarkan pembuangan-pembuangan dan membersihkan tubuh darinya. Di dalam getah ini ikut larut sel darah merah, sel darah putih, sel lempengan darah.

4.Tentang Darah yang “Bermasalah“
Satu kelompok medis melakukan uji laboratoris terhadap darah bekam. Anehnya, mayoritas sel darah merah pada darah bekam telah berusia tua dan abnormal. Jumlah sel darah putih relatif terbatas. Dengan demikian, seolah-olah bekam dapat menjaga sel-sel darah yang alami (natural) dan membersihkan sel-sel yang abnormal.

5.Interferon Bertambah Setelah Bekam
Seorang dokter berkebangsaan Perancis memuji efektivitas bekam!
Prof. Canteil menemukan kenyataan aneh dari kajian labotariumnya terhadap darah bekam dan darah venous pada beberapa individu yang dibekam. Ia menemukan bahwa kemampuan darah putih untuk memproduksikan interferon bertambah sepuluh kali lipat setelah operasi bekam dibanding kemampuannya untuk memproduksi interferon dalam darah individu-individu yang tidak di bekam.
Ini artinya apa?
Interferon merupakan zat protein yang di produksi sel-sel darah putih. Ia memiliki reaksi yang kuat terhadap virus-virus yang menyerang tubuh. Bertambahnya interferon berarti bertambahnya kekebalan tubuh terhadap penyakit dan infeksi. Zat ini (interferon) digunakan dalam bentuk sintesis untuk menerapi sakit hepatitis virus dan penyakit AIDS.

6.Organ Kekebalan Tubuh semakin Kuat Setelah Bekam
Bekam mampu menstimulasi sumsum tulang!
Melalui kajian labotarium, terbukti bahwa jumlah sel darah putih meningkat setelah dilakukan bekam. Para peneliti menafsirkan, hal tersebut dengan terjadinya vitalitas sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah putih setelah dilakukan bekam. Seolah-olah ia bangun dan lepas dari keletihannya setelah darah terbebas dari berbagai endapan, akresi, dan campuran abnormal yang keluar bersama darah bekam.
Muhammad Amin Syaikhu seorang ilmuwan Damaskus dalam artikel ilmiahnya, yang sangat menarik tentang bekam dan rahasia umum tentang mekanisma kesembuhan yang di peroleh dari praktik bekam yaitu terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Untuk mengungkap makna “membersihkan tubuh dari darah rusak”, sebuah tim laboratorium telah meneliti darah yang keluar dari titik-titik bekam (yaitu tengkuk/kahil) secara laboratoris dan mengkomparasikannya dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang telah dibekam berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar, serta darah tersebut dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah terhadap bekam.
Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut;
1.Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Itu terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Yang menunjukkan keanehan adalah ketika darah keluar tanpa disertai keluarnya sel-sel darah putih, ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
2.Adapun menyangkut eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, di samping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Ini menunjukkan bahwa proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi, seraya tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh. Sedangkan fashd (pengeluaran darah dengan mencoblos pembuluh vena) menyebabkan hilangnya komposisi darah yang bermanfaat bersama sel-sel darah merah yang hendak dibersihkan.
3.Kandungan sel darah merah maupun sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.
4.Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
Unsur besi terdapat di dalam tubuh manusia dalam kondisi yang berbeda-beda. Ada yang merupakan unsur-unsur panas yang bisa menyebabkan terhambatnya aktivitas sel-sel sehingga mengurangi imunitasnya terhadap virus. Karena itu, ditemukan kasus bahwa para pasien yang di dalam darah mereka ditemukan kadar besi yang tinggi, reaksi mereka terhadap pengobatan lebih lambat dibandingkan orang lain. Kemudian berbagai riset membuktikan bahwa pembuangan sebagian darah dari para pasien tersebut secara berulang-ulang akan membantu pemulihan kadar penolakannya terhadap pengobatan, sedangkan bekam merupakan salah satu metode untuk mengeluarkan dan membersihkan darah.
Dengan demikian bekam dalam pengobatan modern juga digunakan untuk mengobati banyak penyakit, diantaranya tekanan darah, infeksi pembuluh jantung, meringankan penyakit angina pektoris (nyeri dada yang sangat karena iskemik dari otot jantung), infeksi selaput dalam jantung, penyakit paru-paru, batang tenggorokan, penyakit pusing, mata, rematik akut, dan berbagai penyakit akut lainnya seraya mereka akui bahwa bekam memiliki keistimewaan besar, yaitu bahwa ia tidak menimbulkan efek samping. Hal ini disebutkan dan sangat populer di Eropa, khususnya di Jerman dimana ada beberapa perusahaan medis di sana memproduksi alat-alat khusus untuk peralatan bekam, seperti perusahaan Aitienge (Jerman).
DR. Ali Muhammad Muthowi, beliau adalah dekan pertama pada Fakultas kedokteran Al-Azhar dan ahli radiologi dan tumor mengatakan tentang bekam, bekam merupakan pengobatan yang populer dan banyak digunakan di Mesir hingga sekarang. Ia memiliki landasan ilmiah yang cukup di kenal, yaitu bahwa organ-organ dalam tubuh berhubungan dengan bagian-bagian tertentu pada kulit manusia di titik masuk syaraf yang mensuplai makanan kepada organ-organ tersebut di syaraf tulang belakang. Dengan adanya hubungan ini, maka rangsangan apapun yang diarahkan pada kulit manapun pada bagian tubuh ini, akan mempengaruhi organ-organ internal yang berhubungan dengan bagian kulit ini. Teori ini sama dengan yang digunakan untuk pengobatan ‘tusuk jarum’ (akupunktur) Cina untuk mengobati penyakit-penyakit ini. Beliau mengatakan, dengan mengenal peta pembagian syaraf pada kulit dan pada organ-organ internal, bisa diketahui bagian-bagian kulit yang bisa digunakan berbekam untuk memperoleh pengaruh medis yang diharapkan. Perbedaannya dalam tusuk jarum (akupuntur), yang dihasilkan hanyalah rangsangan terhadap titik-titik saraf, sedangkan dalam bekam, selain dihasilkan rangsangan pada titik-titik saraf, juga terjadi pergerakan aliran darah dan rangsangan terhadap organ-organ kekebalan tubuh.


7.Pertanyaan Kritis
Apakah tubuh bisa terbebas sendiri dari sel-sel darah merah yang telah tua tanpa melakukan bekam?
Tubuh kita sebenarnya mampu untuk membersihkan diri dari sel-sel darah yang telah tua dan sel-sel yang abnormal.
Ada beberapa bagian tubuh yang berfungsi membersihkan darah dari kotoran, zat dan sel abnormal ini, yaitu:
1.Limpa
Ketika darah melewati limpa, maka ia membebaskan sel-sel darah merah yang telah tua dan menghancurkannya untuk digantikan dengan sel-sel lain yang baru, yang diproduksi di dalam sumsum tulang. Proses ini terus berlangsung. Namun pada hakekatnya tugas organ ini tidak bekerja secara maksimal dan sempurna. Karena bisa jadi darah merah yang telah tua dan yang memasuki usia tua, serta zat abnormal yang tidak alami bisa “lolos” dari tempat-tempat pengikatan dan penghancurannya pada limpa, kemudian masuk pada aliran darah.
2.Liver
Liver juga berfungsi menghancurkan sel-sel darah merah yang telah habis usianya. Disamping fungsi ini, ia juga berfungsi membebaskan tubuh dari berbagai racun, seperti alkohol dan berbagai zat yang timbul dari proses asimilasi makanan, begitu juga zat-zat yang timbul dari penguraian obat-obatan.
3.Organ Imunisasi
Ia juga memainkan peran dalam membersihkan darah dari berbagai kuman dan zat-zat abnormal. Fungsi ini dijalankan oleh sel-sel darah putih dan sel-sel limpa dengan tubuh memproduksi anti kuman serta mengikat zat-zat abnormal dan meghancurkannya.
Tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa kemampuan organ-organ ini mencapai seratus persen. Sebagai contoh, darah mengalir di dalam limpa dengan sirkulasi tertentu untuk menangkap sl-sel darah merah yang telah tua dan zat abnormal, melalui proses dimana sel-sel yang sehat dan sel-sel abnormal mengalami tekanan melalui lobang-lobang yang kecil (menyerupai saringan). Terkadang terjadi sel yang telah tua atau yang memasuki usia tua bisa lolos dari saringan ini, sehingga ia kembali lagi kealiran darah. Karena itu, seandainya proses tersebut sempurna, maka sudah barang tentu kita hanya menemukan bentuk-bentuk sel darah merah yang sehat dan muda. Namun kita masih menemukan sejumlah sel darah merah yang tidak demikian.
Darah bekam adalah darah yang dikeluarkan oleh juru bekam (pembekam) dari tubuh. Ada beberapa ciri darah bekam yang membuat kita takjub.
1.Teroksidasinya darah tanpa udara (anaerob).
2.Terpisahnya plasma (cairan darah) dari darah.
3.Keluarnya plasma saja dari tempat yang di bekam.
4.Jika kita memasang dua gelas untuk menghisap darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi, padahal keduanya berdampingan.
5.Bisa saja kesembuhan datang meskipun darah hanya sedikit yang keluar ke gelas.

8.Bekam kering(Cupping)
Bagaimana kita melakukan terapi dengan meletakkan gelas di bawah tekanan udara tertentu?
Ada satu sisi penafsiran terhadap terapi dengan gelas udara ini. Meletakkan gelas pada kulit di bawah tekanan udara tertentu dapat meyedot endapan, lendir, dan darah rusak dari organ tubuh yang sakit bagian atas. Hal itu tampak dari lingkaran-lingkaran merah yang terbentuk pada tempat-tempat gelas. Bekas ini dapat membantu penyembuhan organ tubuh yang sakit, karena ia dapat menguatkan aliran darah pada organ tersebut, membantu membersihkannya dari endapan-endapan darah dan penumpukan-penimpukan yang berbahaya. Karena itu, dapat dikatakan bahwa terapi dengan gelas dapat menyedot tumpukan-tumpukan (akresi) zat yang berbahaya ini dari bagian tubuh yang dalam kebagian permukaan dan kurang vital dengan meletakkannya langsung dibawah tubuh tempat terapi. Sebagaimana terapi lokal dengan gelas bekam, khususnya bekam panas, untuk mengurangi kontraksi otot, karena ia membantu relaksasi otot. Karena itu, banyak digunakan dalam kondisi-kondisi kejang otot, rhematik, dan derita di punggung.
Pada Tabib China juga menggunakan terapi gelas untuk mempengaruhi aliran kekuatan dan menciptakan refleksi otot yang mempengaruhi anggota-anggota tubuh tertentu. Dalam Kondisi ini, terkadang gelas bekam diletakkan pada bagian tubuh diluar tempat-tempat yang terkena penyakit, meskipun demikian ia tetap berpengaruh menurut konsep di atas.

DAFTAR PUSTAKA

Aiman Al Husaini, Bekam; Mukjizat Pengobatan Nabi, Terj Muhammad Misbah (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2005)
Aiman bin Abdul Fattah, Keajaiban Thibun Nabawi; Bukti Ilmiah Dan Rahasia Kesembuhan Dalam Metode Pengobatan Nabawi, Terj Hawin Murtadlo, (Solo: Al-Qowan, 2005)
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi, Terj Abu Umar Basyier Al-Maidani, (Jakarta: Griya Ilmu 2006)
Kathur Suhardi dan Aminah, Syafa’ah, Materi Pelatihan Hijamah, (Jakarta: As-Sabil, 2006)
Syihab Al-Badri Yasin, Terj Hawin Murtadlo, Bekam Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis, Terj Hawin Murtadlo, (Solo: Al-Qowam, 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar